Sabtu, 26 April 2014



Membuat Biodata Menggunakan Bahasa C


Pada konsol di kuliax ketik vi namafolder.c Mengisi sebuah text editor dan juga berfungsi memasukan namafolder ke dalam sebuah direktori dan sekaligus penamaan pada program yaitu ocid dan .c adalah untuk bahasa C.
Kemudian ketik koding seperti di atas
·         #include<stdio.h> merupakan sebuah file header
·         Int main() artinya untuk tipe data integer tidak dilakukan pengulangan
·         Char nama[20],kelas[5] artinya tipe data untuk nama dan kelas adalah character nama mempunyai panjang karakter sebanyak 20 dan kelas mempunyai panjang sebanyak 5 karakter
·         Int npm tipe data untuk npm adalah integer
·         %d Membaca sebuah nilai integer decimal
·         %s Membaca sebuah data string
·         printf() : Merupakan fungsi keluaran yang paling umum digunakan untuk menampilkan informasi kelayar.
·         scanf() :digunakan untuk menginput data berupa data numerik, karakter dan string secara terformat. 
·         {  menandai awal dari badan fungsi
·         ; untuk mengakhiri stiap pernyataan/perintah
·         Tanda \n berfungsi untuk membuat sebuah baris baru.
·         Statement getchar()digunakan untuk membaca data yang bertipe karakter, penggunaan fungsi getchar harus diakhiri dengan penekanan tombol enter.
·         Statement return 0 berfungsi untuk mengembalikan nilai semula.
·         }  tanda untuk mengakhiri definisi fungsi
·         Gcc ocid.c –o ocid : ini berfungsi sebagai compiler, gcc(GNU C Compiler) prosesnya dengan mengganti namafile yang ada dengan nama baru agar mempermudah dalam proses run program.
·         ./ocid = berfungsi untuk menrunning program dan menghasilkan output dari program yang kita buat.
                          


                                                             2 PILIHAN 

            Musibah ini datang pada hari jumat tanggal 13 september 2013 ketika itu keadaan semuanya normal seperti hari – hari biasanya ayah sibuk dengan pekerjaannya saya sibuk dengan tugas kuliah & ibu sibuk dengan urusan dapur .Pada saat itu ayah saya ingin berangkat ke kantornya pada jam 11 siang tepat sebelum sholat jumat tiba-tiba saya mendengar suara ibu memanggil nama saya dari dalam rumah ketika itu saya sedang berada di dalam warung setelah mendengar panggilan ibu lantas saya masuk ke dalam rumah .Di dalam rumah saya melihat ibu saya kebingungan dengan keadaan ayah saya beliau duduk di ruang yamu dalam keadaan setengah pingsan seperti orang mengigau .Melihat keadaan ayah yang tidak seperti biasanya saya langsung meminta bantuan kepada tante saya untuk mengecek keadaan ayah tante menyarankan untuk segera dibawa kerumah sakit.Sesampainya di rumah sakit doker jaga langsung mengecek keadaan ayah setelah selesai mengecek keadaan ayah sang dokter menyarankan agar dibawa kerumah sakit yang peralatannya lebih lengkap karna di rumahh sakit itu tidak bisa menangani ayah saya .Sesuai dengan saran dokter akhirnya saya memindahkan ayah kerumah sakit yang lebih besar .Di rumah sakit yang ke dua ini pihak rumah sakit menolak untuk merawat ayah saya dengan alasan ruang UGD sudah penuh.Langsung saja saya bergegas memindahkan ayah ke rumah sakit yang ketiga Alhamdulillah sesampainnya dirumah sakit yang ketiga ayah saya langsung masuk keruangan UGD saya lihat para petugas UGD cekatan menangani ayah.Setelah selesaai di ruangan UGD para petugas langsung membawa ayah masuk keruangan rongsen untuk memeriksa keadaan kepala serta paru-parunya.Setelah melewati beberapa pemeriksaan ayah langsung masuk ke ruangan ICU untuk perawatan. 
         Pada malam hari saya & ibu serta kaka saya dipanggil perawat untuk masuk kerungan dokter yang memeriksa ayah saya sang dokter menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi pada ayah .Dokter mengatakan bahwa salah satu pembulu darah yang ada di kepala ayah ada yang pecah mendengar keterangan dokter rasa sedih langsung menghinggapi suasana hati kami, kami tidak percaya bahwa penyakit yang di derita ayah sangat serius dan berbahaya padahal pada waktu pagi hari itu ayah dalam keadaan sehat .Dokter menyarankan agar segera dilakukan tindakan operasi karena jika terlambat bias membahayakan nyawa ayah .Keesokan harinya pada hari sabtu tanggal 14 september 2013 jam 2 siang ayah masuk keruangan operasi .Diluar ruangan operasi kami mengunngu dengan harap-harap cemas tepat jam 6.30 sore ayah keluar dari ruang operasi dengan keadaan kepala sudah terbalut perban dan segera masuk keruang ICU untuk perawatan pasca operasi .Kami sekeluarag mengucapkan terima kasih kepada saudara,teman yang telah dating silih berganti untuk memberikan doa serta untuk melihat keadaan ayah .Selama 15 hari ayah dirawat di ruangan ICU tepat di hari ke15 pada pukul 7 malam dokter memanggil kami untuk memberikan penjelasan tentang keadaan ayah saya .Dokter magatakan bahwa beliau dan para anggota tim dokter yang menangani ayah sudah menyerah dengan kondisi ayah yang setiap harinya menunjukan penurunan kesehatan mendengar itu saya memohon kepada dokter agar di izinkan untuk memindahkan ayah kerumah sakit yang lain tetapi dokter mengatakan percuma rumah sakit lain tidak akan mau menerima ayah jika melihat catatan medis dari ayah yang sudah parah .
          Akhirnya saya bersama paman tidak mendengarkan perkataan dokter langsung mencari rumah sakit yang mau merawat ayah setelah sampai di rumah sakit saya mengajukan permohonan agar ayah bias dirawat dirumah sakit yang ke4 ini namun ketika pihak dokter disini melihat catatan medis ayah dokter tidak berani untuk merawat ayah karena keadaan ayah yang sudah sangat parah .Setelah mendengar penjelasan dari dokter tersebut saya dan paman kembali dengan rasa kecewa kerumah sakit tempat ayah dirawat . Pada pukul 1 malam dokter yang merawat ayah bahwa ini sudah tidak bisa di teruskan keadaan kesehatan ayah saya sudah sangat parah akhirnya dokter memberikan 2 pilihan kepada saya serta keluarga ingin ayah tetap hidup tapi dengan bantuan alat dan tidak akan bertahan lama atau ingin semuanya selesai sampai disini dokter memberikan waktu selama 30 menit untuk kami musyawarakan .Pada pukul 1.30 kami masuk keruangan dokter untuk memberikan jawaban apa yang saya pilih setelah itu kami masuk keruangan ICU disini saya diperintahkan dokter untuk melepas semua alat yang selama ini membantu ayah saya agar tetap bernapas .Dengan berat hati saya lepas semua alat tersebut secara satu persatu .Pada pukul 1.45 ayah saya pulang menghadap sang pencipta itu merupakan pilihan tersulit yang pernah saya hadapi dalam hidup saya merelakan ayah untuk pergi selamanya .Maka dari itu pesan saya sayangi & bahagiakan kedua orang tua selagi mereka masi ada kerena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan mereka di masa depan nanti.