Selasa, 04 November 2014


Nama : Herdian Ichsan
Kelas : 3KA26
NPM : 13112416
Tahun Ajaran : 2014/2015
Judul : Bahasa sebagai alat control social, Ragam dan laras bahasa & Contoh bahasa daerah
Bahasa Sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat control social, bahasa sangat efektif. Kontrol social ini dapat dirterapkan pada diri sendiri atau masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku intruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat control social.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat control social. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau merupakan alat control social. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang di televise atau radio. Iklan layanan Masyarakat atau layanan social merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.

Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Demikanlah fungsi-fungsi bahasa dalam kehidupan kita. Marilah kita menggunakan bahasa sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing dan semoga kita dapat memaksimalkan fungsi-fungsi bahasa tersebut untuk membuat hidup kita lebih baik.(*)

A.    Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

B.     Macam-Macam Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media, cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
1.      Ragam bahasa berdasarkan media
a.       Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.Bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
-          Memerlukan orang kedua/teman bicara.
-          Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
-          Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
-          Berlangsung cepat
b.      Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
-          Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
-          Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
-          Harus memperhatikan unsur gramatikal;

Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.
2.      Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur
a.       ragam dialek
b.      ragam terpelajar
c.       ragam resmi
d.      ragam tak resmi.

Contoh:
Ragam dialek              : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam terpelajar         : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam resmi               : “Saya sudah mmbaca buku itu”
Ragam tak resmi         : “Saya sudah baca buku itu”

3.      Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan
a.       ragam bahasa ilmiah
b.      ragam hukum
c.       ragam bisnis
d.      ragam agama

C.    Pengertian Laras Bahasa
Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.
Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar.

D.    Macam-Macam Laras Bahasa
Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut :
1.      Laras ilmiah
2.      Laras sastra (puisi, cerpen, novel, dll.)
3.      Laras jurnalistik (berita, editorial, iklan, dll.)
4.      Laras hukum
5.      Laras kedokteran
Laras bahasa dapat digolongkan kepada dua golongan besar, yaitu laras biasa dan laras khusus.
Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seperti bidang hiburan, pengetahuan, peneranagn, dan maklumat.
Laras khusus merujuk kepada kegunaan untuk khalayak khusus seperti ahli-ahli atau peminat dalam bidang tertentu dan pelajar-pelajar (rencana, laporan, buku).
Pembeda utama yang membedakan antara laras biasa dengan laras khsus ialah: kosa kata, tata bahasa, dan gaya.
1.      Laras Bahasa Biasa,
Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seeprti bidang hiburan, pengetahuan, peneranagn, dan maklumat. Kalimatnya sederhana, ringkas, dan padat. Contoh : Dilarang menginjak rumput.
2.      Laras Bahasa Khusus
a.       Laras Bahasa Perniagaan
Tujuannya untuk mempengaruhi atau membentuk tanggapan tertentu, atau mengubah sikap dan melakukan tindakan.
b.      Laras Akademik
Meliputi berbagai bidang seperti sains, teknologi, komunikasi, matematik dan sebagainya yang terletak dalam ruang lingkup pendidikan.
c.       Laras Bahasa Media
Berita sebagai wacana memiliki struktur teks yang tersendiri, lain dari struktur teks fiksi, dan lain pula dari struktur teks esai dan karya ilmiah.
d.      Laras Bahasa Satra
Memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif. Bahasanya dapat dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif, dramatis dan puitis.
e.       Laras Bahasa Agama
Berisi istilah agama dari bahasa Arab. Struktur ayatnya banyak dipengaruhi struktur bahasa Arab. Disisipkan dengan kutipan dari al-Quran dan hadis

3 Bahasa Daerah yang Ada di Indonesia
1.BAHASA BETAWI
Bahasa Betawi atau Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia (bew) adalah sebuah bahasa yang merupakan anak bahasa dariMelayu. Mereka yang menggunakan bahasa ini dinamakan orang Betawi. Bahasa ini hampir seusia dengan nama daerah tempat bahasa ini dikembangkan, yaitu Jakarta.
Bahasa Betawi adalah bahasa kreol (Siregar, 2005) yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-unsurbahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutamabahasa Belanda dan bahasa Portugis. Bahasa ini pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya. Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur linguistik penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan awalan me-, penggunaan akhiran -in (pengaruh bahasa Bali), serta peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /É›/ pada beberapa dialek lokal.Contoh bahasa betawi
Bahasa Betawi                                                   Bahasa Indonesia
·         Siape                                                                  Siapa
·         Ape                                                                    Apa
·         Gue                                                                    Saya
·         Elo                                                                      Kamu
2.BAHASA MIINANGKABAU
Bahasa Minangkabau atau Baso Minang adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa Melayu yang dituturkan oleh Orang Minangkabau sebagai bahasa ibu khususnya di provinsi Sumatera Barat (kecuali kepulauan Mentawai), pantai barat Aceh dan Sumatera Utara, bagian barat provinsi Riau, bagian utara Jambi dan Bengkulu, serta Negeri Sembilan, Malaysia.[2] Bahasa Minang dihipotesiskan sebagai bahasa Melayik, seperti halnya Bahasa Banjar, Bahasa Betawi, dan Bahasa Iban.Sempat terdapat pertentangan mengenai hubungan Bahasa Minangkabau dengan Bahasa Melayu. Sebagian pakar bahasa menganggap Bahasa Minangkabau sebagai salah satu dialek Melayu, karena banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk tutur di dalamnya. Sementara yang lain justru beranggapan bahwa bahasa ini merupakan bahasa mandiri yang berbeda dengan Bahasa Melayu.[3][4]
Kerancuan ini disebabkan karena Bahasa Melayu dianggap satu bahasa. Kebanyakan pakar kini menganggap Bahasa Melayu bukan satu bahasa, tetapi merupakan satu kelompok bahasa dalam rumpun bahasa Melayik. Dimana Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa yang ada dalam kelompok Bahasa Melayu tersebut. Bahasa Minang masih digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh masyarakat Minangkabau, baik yang berdomisili di Sumatera maupun di perantauan. Namun untuk masyarakat Minangkabau yang lahir di perantauan, sebagian besar mereka telah menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu dalam percakapan sehari-hari.Contoh bahasa Minangkabau :
Bahasa Minangkabau:
Sadang kayu di rimbo tak samo tinggi, kok kunun manusia (peribahasa)
Bahasa Indonesia:
Sedangkan pohon di hutan tidak sama tinggi, apa lagi manusia
Bahasa Minangkabau:
Co a koncek baranang co itu inyo (peribahasa)
Bahasa Indonesia:
Bagaimana katak berenang, seperti itulah dia.
Bahasa Minangkabau:
Indak buliah mambuang sarok di siko!
Bahasa Indonesia:
Tidak boleh membuang sampah di sini!

3.BAHASA BALI
Bahasa Bali adalah sebuah bahasa Austronesia dari cabang Sundik dan lebih spesifik dari anak cabang Bali-Sasak. Bahasa ini terutama dipertuturkan di pulau Bali, pulau Lombok bagian barat, dan sedikit di ujung timur pulau Jawa. Di Bali sendiri Bahasa Bali memiliki tingkatan penggunaannya, misalnya ada yang disebut Bali Alus, Bali Madya dan Bali Kasar. Yang halus dipergunakan untuk bertutur formal misalnya dalam pertemuan di tingkat desa adat, meminang wanita, atau antara orang berkasta rendah dengan berkasta lebih tinggi. Yang madya dipergunakan di tingkat masyarakat menengah misalnya pejabat dengan bawahannya, sedangkan yang kasar dipergunakan bertutur oleh orang kelas rendah misalnya kaum sudra atau antara bangsawan dengan abdi dalemnya, Di Lombok bahasa Bali terutama dipertuturkan di sekitar kota Mataram, sedangkan di pulau Jawa bahasa Bali terutama dipertuturkan di beberapa desa di kabupaten Banyuwangi. Selain itu bahasa Osing, sebuah dialek Jawa khas Banyuwangi, juga menyerap banyak kata-kata Bali. Misalkan sebagai contoh kata osing yang berarti “tidak” diambil dari bahasa Bali tusing. Bahasa Bali dipertuturkan oleh kurang lebih 4 juta jiwa.Contoh bahasa bali :
·         matur suksma = terimakasih
·         rahajeng semeng = selamat pagi
·         siapa nama kamu= sira wastana idane

Ref : Wahyu R.N , Universitas Gunadarma